Surat Ibu 1979-1982 |
Surat-surat itu
ditulis almarhumah Ibu
lebih dari tiga puluh tahun yang lalu.
Kertasnya mulai merapuh
tintanya sebagian terkelupas luruh
dan kalimatnya telah menjelma menjadi suluh.
Dan setiap kali membaca ulang surat-surat itu
selalu saja ada surat yang seakan-akan baru ditulis Ibu
kemarin atau setidaknya minggu lalu
lantas dikirim via pos kilat supaya lekas melintas rindu.
Membaca surat-surat itu
aku pun terkenang pangkuan Ibu
tempat di mana dahulu
aku bisa menangis tersedu
tanpa rasa malu,
dan bukankah hanya pangkuan Ibu
tempat di mana dahulu
aku bisa merasa aman
bersembunyi dari Tuhan?
Dan seperti masa kanak yang semakin menjauh
surat-surat itu akan semakin merapuh
tapi cintaku pada Ibu tetap utuh
tetap teguh
takkan pernah runtuh.
Jakarta, 10 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar